KOTA MOJOKERTO - Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriadi, S.I.K., M.I.K. Bersama Dandim 0815 Letkol Inf Dwi Mawan, SH mendampingi Wakil Walikota Mojokerto Ahmad Rizal Zakariyah, S.H melaksanakan kegiatan rapat koordinasi Bersama Forkopimda Kota Mojokerto dengan Pimpinan Ormas Islam membahas penyelenggaraan Sholat Idul Fitri 1442 H/2021 M dimasa Pandemi Covid-19 diruang DPRD Kota Mojokerto.
Sebelum melaksanakan perumusan, melihat kondisi terkini perkembangan peta persebaran zonasi PPKM Mikro di Kota Mojokerto yang dipaparkan Kadinkes Kota Mojokerto diwakili dr. Faridah Mariana, selaku Kabid P2P Dinkes Kota Mojokerto, “Kota Mojokerto Zona Kuning” ucapnya
Baca juga:
Maknai Hari Pahlawan Dengan Karya Produktif
|
Wakil Walikota Mojokerto Ahmad Rizal Zakariyah, S.mengatakan merujuk SE Kementerian Agama (Kemenag) menerbitkan aturan penyelenggaraan shalat Idul Fitri 1442 H. Panduan mengenai penyelenggaraan shalat Idul Fitri tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) No. 07 tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Shalat Idul Fitri Tahun 1442 H/2021 M di saat Pandemi Covid dan SE Gubernur Jatim, “Jadi Kota Mojokerto bisa melaksanakan Sholat Ied sesuai prokes”
Dalam kesempatan kedua kali ini, Kapolresta Mojokerto sebelumnya mengikuti rakord penyelenggaraan panduan Sholat Idul Fitri 1442 H/2021 M dimasa Pandemi Covid-19 bersama Pemkab Mojokerto dan Pemimpin Ormas.
“Rapat koordinasi menindaklanjuti rapat koordinasi yang dipimpin oleh ibu Gubernur pada hari Minggu pukul 21.00 WIB yang berakhir hingga pukul 23.30 WIB yang Berdasarkan Surat Edaran (SE) beserta Dandim 0815 Mojokerto juga mengatakan kondisi India sekarang adalah 4 per jam itu yang meninggal rata-rata 117 orang per hari, antara 3000 sampai 4000, yang lalu 4000 lebih kami mengikuti data tersebut, karena kelalaian masyarakatnya terhadap protokol kesehatan atau meremehkan adanya covid-19.
Situasi ini di respon langsung oleh masyarakat dengan bersuka cita melaksanakan suatu kegiatan agama yang ada di situ di negara itu yang tahun kemarin 2020 tidak bisa dilaksanakan sukacita yang luar biasa, dalam satu hari atau 3 hari itu hampir 5 juta masyarakat India turun ke jalan untuk melaksanakan ritual kegiatan agama, kepercayaan salah satu agama melakukan ritual masuk ke sungai Gangga.
“Dalam hal ini tidak kita inginkan secara bersama terjadi di tempat kita lagi di Mojokerto, makanya ini adalah penanganannya harus kerja sama dari seluruh elemen tokoh agama tokoh adat tokoh masyarakat tokoh pemerintahan dan lain sebagainya, semuanya terlibat, ”Harap Dandim 0815 Letkol Inf Dwi Mawan, SH.
Rakord ini, meminta saran masukan dari Forkopimda dan Pemimpin Ormas Islam meliputi FKUB, MUI, PCNU, PD Muahammadiyah, LDII, Mahasiswa Islam menyampaikan pendapatnya untuk mencapai kesepakatan dalam menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Gubernur Jatim terkait penyelenggaraan Pelaksanaan Sholat Ied. (Jon)